kisah itu pernah kita kemas dalam anyam tikar pandan
seperti rapuh lapuk ditikam zaman
kini anyaman itu berubah menjadi sulam emas
menyimpul ketat padat seperti ikrar yang pernah diucapkan
erat dalam janji didepan qadi
disimak dua saksi
aku masih ingat pilu dan sedu sedanmu
disaat perih mengganyang hati
kita berteduh diteras rumah tua
ketika rumah masa depan itu belum kita rakit berdua.
engkau selalu ingatkan aku dan anak-anak kita
tuk selalu banggga dengan keadaan seadanya
tegarmu telah menyita waktu dan senggangmu
kokohnya hatimu telah menakikkan pahat tajam
menyemat yakin di relung hati yang selalu labil.
lelahmu yang tak pernah engkau obati
sibukmu tetap menyempatkan kasih sayang dan tanggung jawab
luar biasa
inilah jalan yang selalu ditempuh setiap istri
Istriku,
aku tahu betapa kita telah menapak masa depan ini dengan bijian harapan
dan berbuah lebat merimbun sejuk
sesejuk keikhlasanmu dalam memberi semangat hidup
usap air matamu
maafkan aku
terima kasih ku untukmu
seperti rapuh lapuk ditikam zaman
kini anyaman itu berubah menjadi sulam emas
menyimpul ketat padat seperti ikrar yang pernah diucapkan
erat dalam janji didepan qadi
disimak dua saksi
aku masih ingat pilu dan sedu sedanmu
disaat perih mengganyang hati
kita berteduh diteras rumah tua
ketika rumah masa depan itu belum kita rakit berdua.
engkau selalu ingatkan aku dan anak-anak kita
tuk selalu banggga dengan keadaan seadanya
tegarmu telah menyita waktu dan senggangmu
kokohnya hatimu telah menakikkan pahat tajam
menyemat yakin di relung hati yang selalu labil.
lelahmu yang tak pernah engkau obati
sibukmu tetap menyempatkan kasih sayang dan tanggung jawab
luar biasa
inilah jalan yang selalu ditempuh setiap istri
Istriku,
aku tahu betapa kita telah menapak masa depan ini dengan bijian harapan
dan berbuah lebat merimbun sejuk
sesejuk keikhlasanmu dalam memberi semangat hidup
usap air matamu
maafkan aku
terima kasih ku untukmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar