ngantuk ini masih menindih kelopak mata
hela nafas mendengus lepas
malas menyingkirkan selimut tebal
tapi cahaya surya telah mengintip
menikam
menerjang aku lewat jendela kamar
membiaskan mentari fajar
meluahkan amarahnya
agar aku hengkang dari ranjang
tidur lelapku
ayam mutiarapun turut bersenandung
menyuarakan kokok langka
yang tak pernah aku dengar di kota
pagi ini
embun masih menyisakan basah
membutir berai di rerumputan hijau
masih membekas didaun talas
aku duduk bersandar pada tembok tepian rumah
dikampung kecil
menatap alam segar
menerokai nyawa hidup berlalu lalang
penuh ramah
kampung kecil yang kusinggahi ini
terasa asri nyaman menjadi idaman
Paket (siak), 04.02.11
hela nafas mendengus lepas
malas menyingkirkan selimut tebal
tapi cahaya surya telah mengintip
menikam
menerjang aku lewat jendela kamar
membiaskan mentari fajar
meluahkan amarahnya
agar aku hengkang dari ranjang
tidur lelapku
ayam mutiarapun turut bersenandung
menyuarakan kokok langka
yang tak pernah aku dengar di kota
pagi ini
embun masih menyisakan basah
membutir berai di rerumputan hijau
masih membekas didaun talas
aku duduk bersandar pada tembok tepian rumah
dikampung kecil
menatap alam segar
menerokai nyawa hidup berlalu lalang
penuh ramah
kampung kecil yang kusinggahi ini
terasa asri nyaman menjadi idaman
Paket (siak), 04.02.11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar