Telah menjadi tern bahwa setiap tanggal 14 Februari diperingati hari valentine’s day atau lebih popular disebut hari kasih sayang. Valentine’s day tidak hanya diperingati di Eropa atau dikalangan Kristiani, namun juga sudah merambah di Timur dan dikalangan muslim terutama bagi kaum remaja.
Sejarah Valentine’s day
Valentine’s adalah cikal bakal yang lahir dari nama seorang pendeta Kristen yang bernama Santo Valentino yang dihukum mati pada tahun 270 M. Beliau dianggap sebagai pelindung orang yang bercinta. Dia dihukum mati karena dianggap melanggar peraturan yang dibuat oleh Emperior Claudius II Gothicus. Sang emperior melarang setiap pemuda bujangan untuk menikah. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan tentera yang tangguh dalam jumlah yang banyak, sehingga dapat mempertahankan atau bahkan memperluas kekuasaannya. Baginya, tentara yang direkrut dari pemuda bujangan jauh lebih tangguh jika dibandingkan dengan tentera yang sudah beristri. Peraturan ini tidak disetujui oleh pendeta Santo Valentino. Bahkan secara diam-diam dia menikahkan pasangan muda mudi. Namun hal ini akhirnya diketahui oleh sang penguasa, akhirnya Santo Valentino dijatuhi hukuman mati (penggal leher) di Roma. Sehingga akhirnya dia dinobatkan sebagai pahlawan cinta.
Cinta memang unik, anugerah, sulit dimegerti dan sukar untuk ditebak, banyak kiasan-kiasan tentangnya, dan selalu diilustrasikan pada orang-orang terdahulu yang memiliki catatan unik tentang cinta itu sendiri, ilustrasi itu seperti Romeo dan Julie, Yusuf dan Zulaeha, Adam dan Hawa.. tapi cinta harus diwujudkan dalam bentuk kasih sayang yang utuh dan sejati. Ternyata cinta juga membutuhkan pengorbanan, makanya jangan tertawakan jika ada orang rela mati hanya karena kasih sayang dan cinta, lagi pula kita harus ingat bahwa Tuhan telah menjadikan kita berpasang-pasangan agar terjalin rasa kasih dan sayang dan akan tercipta ketentraman.
Cinta sebenarnya tidak buta, yang buta itu orangnya, jika cinta diikutsertakan dengan logika sehat dan berdasarkan naluriah keagamaan, maka cinta itu akan terarah. Sebaliknya jika cinta hanya memperturutkan hawa nafsu, tidak memperhatikan rambu-rambu maka disinilah kita akan terjebak, akan bermuara kepada cinta buta. Maka berhati-hatilah dengan cinta.
Di Barat memang hari valentine’s day selalu diperingati bahkan tidak jarang bermuara kepada kemaksiatan, seperti pergaulan bebas (pesta seks). Narkoba, berpesta pora dan lain sebagainya. Kita sebagai orang yang berbudaya Timur, maka jangan menyerap seluruh budaya barat tanpa ada filter bagi kita. Namun dalam kenyataannya, justru ini sudah membudaya. Lihatlah adik-adik remaja kita hari ini. Dekadensi moral dan cinta yang kebablasan.
Valentine’s day menurut Islam
Dalam Islam tidak ada valentine’s day karena ini bukan budaya kita, lagipula asal muasalnyapun bukan berasal dari sejarah Islam. Sebaiknya kita tidak ikut-ikutan dalam merayakannya. Kita khawatir akan hal ini, karena garis dan rambu-rambu dalam Islam sangat jelas seperti risalah yang telah dibawa Rasulullah saw (Al quran-Hadits). Jika kita melanggarnya, maka azab yang akan kita dapatkan. Allah telah ingatkan kita dalam Firmannya Surat Annisa’ ayat 115 :
“ Dan Barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.”
Islam memandang kasih sayang suatu yang terpenting, bahkan lahirnya kita dibumi ini adalah wujud nyata dari kasih sayang ayah dan ibu. Allahpun selalu melimpahkan kasih sayangnya kepada hamba-hamba-Nya. Kita memang dianjurkan berkasih sayang, akan tetapi kasih sayang itu haruslah disalurkan pada tempatnya. Kasih sayang itu harus berpanjangan dan berkekalan bukan hanya pada hari atau tahun-tahun tertentu semata.
Cinta dalam Islam bukan untuk menghumbar nafsu syahwat, karena cinta sejati itu adalah setelah menikah. Jika kasih sayang sebelum nikah disalah gunakan sekalipun atas nama cinta, seperti harus melakukan hubungan intim, ciuman dan lain sebagainya maka itu bukan cerminan pengamalan agama kita..
Semoga Allah selalu melindungi kita dan anak-anak generasi muda kita. amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar