Selasa, 15 Maret 2011

Dandan nya

Memandang wajah  membias oval,
bersolek dalam komunal dandan
polesan mulai mengkeringat
menunggu petang dalam congkak menapak jalan.

Raut,,
Rerautan itu tampak semakin senja
terlupakan oleh solekannya,
ia ditinggalkan.
Kicau burung seperti mengejek,
mencemeeh,
mencibir dibibir aspal.
melihat si tua genit yang hampir bau tanah.

Akhirnya  terbangun dalam tidur panjangnya,
menepikan kusut selimut
tersentak ketika sakit meniba
menghunjur melipat tangan sambil bersandar
tenyata tuanya semakin bangka
iapun sadar sedang diintip ajal.

Ternyata dandannya tanpa faedah
menyumbat hati yang kosong
membuat ia semakin gerah.

Kini ia telah sadar semula.


Oleh, zamhir arifin
29 nov 2010




Tidak ada komentar:

Posting Komentar