Selasa, 15 Maret 2011

Pengabdian Untuk Mu

Sebagai abdi aku tahu nista, menyimpan beribu dosa
menggaungkan nafsu dalam himpitan lupa,
memperturutkan bisik hati dalam kelamnya kejam
terkadang alfa dari menoleh kebenaran.

Jauh benar ketersesatan ini,  mengekang  labuh yang terdampar,
terkungkung aku dengan beribu bisu tak mampu lagi mengucap,
tak mampu lagi mendengar, tak mampu lagi melihat
dan tak sanggup lagi mencawan petunjuk

Padahal himbauan takbir menyentuh setiap kalbu yang beriman dan menyatakan sebuah kesaksian, tiada yang agung selain Engkau. Tiada yang layak disembah kecuali-Mu dengan Zat Engkau. Padahal setiap pujian membumbung tinggi menuju ‘arasy-Nya yang Maha Tinggi.

Kadang tahlil  bagaikan derap langkah yang tak pernah henti, mengikis segala nista, membasuh segala noda, membersihkan segala kemusyrikan dalam hati yang sadar.

Bahwa kesenangan dunia tidak akan bertahan lama,
bahwa matahari yang bersinar tidak selamanya bercahaya,
bahwa topan yang mengamuk akan lenyap dalam sunyi
bahwa jagat raya yang bergerak dan berobah tidak bakal abadi
yang abadi itu hanya satu-satunya Engkau semata.

Pujian tahmid dalam seruan yang bertubi
mengingatkan aku akan kurnia engkau yang tak berhingga
setiap yang lahir akan  mati,
setiap yang datang akan pergi
semuanya pasti musnah
tapi Engkau kekal bertahta disinggah sana.


Ya Allah ya Rabb, saban hari umur ku berkurang, sedang dosa ku terus bertambah, menumpuk bagaikan gunung pasir di sahara , namun engkau Maha Tahu betapa aku takkan sanggup  menerima sanksi panasnya api neraka..

Sadarkan aku
Ampuni aku…


Minggu, 14 Nov 2010


Tidak ada komentar:

Posting Komentar