Diselengkangan cuaca aku berkurung takut
ketika pematang merebah tumbangkan batas-batas wajar
kehilangan, dilarikan burung-burung beringas
memandikan aku dengan api amarah
tapi ketakutan tetap melekat pekat
terus mencari dan bercermin dengan kaca alam
yang tak mahu menampakkan wujud asli ku.
Sisa-sisa keringat jamur yang kuyup
melusuhkan tubuh dengan gagap lelah
menyisakan igau dalam cabikan mimpi
memberontak,
dan menjatuhkan aku dari ranjang yang tinggi.
Bisikan bunga-bunga rampai
seakan memberikan jawaban
berkomat kamit dengan segudang bernas
yakinkan aku akan diri ku
namun aku masih tak sanggup mengenali siapa aku.
Aku masih berdiri disini,
disini aku sedang mencari susuatu,
sesuatu yang belum aku temukan,
temukannya nanti setelah menjadi kenyataan.,
kenyataan yang selalu aku dambakan.......
ketika pematang merebah tumbangkan batas-batas wajar
kehilangan, dilarikan burung-burung beringas
memandikan aku dengan api amarah
tapi ketakutan tetap melekat pekat
terus mencari dan bercermin dengan kaca alam
yang tak mahu menampakkan wujud asli ku.
Sisa-sisa keringat jamur yang kuyup
melusuhkan tubuh dengan gagap lelah
menyisakan igau dalam cabikan mimpi
memberontak,
dan menjatuhkan aku dari ranjang yang tinggi.
Bisikan bunga-bunga rampai
seakan memberikan jawaban
berkomat kamit dengan segudang bernas
yakinkan aku akan diri ku
namun aku masih tak sanggup mengenali siapa aku.
Aku masih berdiri disini,
disini aku sedang mencari susuatu,
sesuatu yang belum aku temukan,
temukannya nanti setelah menjadi kenyataan.,
kenyataan yang selalu aku dambakan.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar