Senin, 22 November 2010

aku, kampungku tempo dulu dan saat ini.




Pada suatu ketika aku pernah bertanya pada orang tua dikampung ini dengan berbagai item pertanyaan. salah satu dari pertanyaan tersebut adalah berbunyi seperti ini " apa arti dari nama Rempak" ?. Orang tersebut aku anggap orang yang dituakan dan aku berharap dia tahu tentang banyak hal seputar kampung yang ku maksud dan aku memanggilnya atuk . setelah menghela nafas dan berpikir sejenak atuk tersebut menjawab semua pertanyaan yang aku lontarkan secara enteng, akan tetapi pertanyaan yang bertanda kutip diatas agak pelit dia menjawabnya. ternyata dia tidak tahu. Atuk tersebut hanya menjawab secara berkelakar dan mungkin saja itu hanya anekdot. Dia menjawab seperti ini " Rempak asal katanya OMPAK. Ompak adalah bahasa kampar yang berarti merebahkan semak yang padat dan lalang yang lebat dengan menebas atau merintis hingga menjadi terang. Terus terang itu bukan jawaban yang tepat, karena kampung ini sebelum datang warga kampar sebenarnya telah ada komunitas warga tempatan.

Akhirnya aku mendapatkan jawaban yang bisa mendekati kebenaran dan keabsahannya, lagi pula aku rasa dapat dipertanggung jawabkan sumbernya. Maksudku dari seorang sahabat dekat ahli bahasa dan peminat sejarah beliau adalah abanda Randu (facebooker) , dia mengatakan bahwa rempak itu direduksi dari kata rampok atau dalam bahasa seberang (malaysia) selalu di sebut rompak yang bermakna pemaksaan pencurian atau mengambil hak orang lain secara brutal dan menghalalkan segala macam cara. Ternyata dari sudut pandang sejarah di daerah ini dahulu kala banyak kasus-kasus perampokan. Alasan ini dapat dikuatkan lagi jika dihubungkan dengan nama desa tetangga yaitu desa tanjung kuras dan desa teluk batil. Ketiga desa ini berada ditepi sungai siak, sedangkan hilirnya sudah bermuara ke laut bengkalis. Abanda Randu menambahkan bahwa tanjung kuras tempat orang dikuras harta bendanya setelah di rampok, kemudian teluk batil disitu juga tempat bathil, kekejaman/kejahatan setelah merampok dan menguras..demikian terang Abanda Randu ( Allahu 'alam bisshowaf)

Terlepas dari apapun nama dan latar belakang sejarah Rempak, ternyata telah terlahir seorang anak bernama zamhir ,,( adalah aku). Aku dilahirkan dan dibesarkan dalam suka duka kampung ini, maklum saat kelahiran ku Tahun 1976 keadaan Rempak belumlah sebaik hari ini. Keadaan ekonomi, strata sosial, apalagi informasi jauh dari harapan. akan tetapi aku bisa berkembang dan beradaptasi dengan lingkungan seperti layaknya orang kebanyakan. Aku didik dalam sebuah keluarga yang selalu tercerahkan dengan pola tunjuk ajar yang santun dan selalu untuk taat beribadah. Sedari kecil aku sudah terbiasa dengan kemandirian, selalu mengukir prestasi sesuai kemapuan ku ketika itu jika dibandingkan tema-temanku seusiaku.

Hari ini musim telah berubah, abad dan alaf telah bergeser seiring dengan perjalanan waktu walaupun dalam bentuk merangkak setapak demi setapak. Desa ini sekarang sudah dimekarkan dan bergabung dengan kecamatan Saba ' auh yang dahulunya di bawah kecamatan Sungaiapit bagian dari Kabupaten Siak, dengan luas wilayah kurang lebih 36.000 m2. Dengan penghasil utama penduduk adalah bertani. Perubahan semakin membaik ketika kabupaten Siak dimekarkan dari kabupaten induk Bengkalis dan disaat otonomi daerah digulirkan. Pembangunan sudah mulai menampak, jumlah penduduk semakin bertambah dan tingkat pendidkan masyarakat semakin menggairahkan.

Jujur,aku ingin yakinkan untuk sebuah Kampung yang berada di Kabupaten Siak dengan APBD yang besar sesudah Kabupaten Bengaklis dengan PAD yang terhitung lumayan diacungkan jempol, layaknya kampung ini tidak merangkak lagi dalam pembangunan disegala bidang, baik itu pembangunan fisik apatah lagi pembangunan mental. Infrastuktur terkesan lambat, semenisasi amburadul , PLN belum merata, disetiap pembangunan hampir tidak sesuai dengan bestek. Belum lagi perusahaan besar seperti BOB (konsorsium antara BSP - Pertamina Hulu ) meraja lela mengeruk dan mengexploitasi sumberdaya alam yang melimpah ruah dalam bentuk minyak bumi begitu juga dengan keberadaan CPO, sementara program Community development (CD) dari perusahaan besar dimaksud tidak sepenuhnya tepat sasaran, abu-abu dan terkesan menutup diri hingga akhirnya memprihatinkan aku dan kita semua. Belum lagi dekadensi moral dan kejahatan lainnya yang mengusik rasa relegius kita . Jadi sangat jelas sekali pada satu sisi ada nilai tambah namun pada sisi lain tidak banyak perubahan yang signifikan.

Setiap kali aku balek kampung aku selalu berpikir pola apa yang tepat untuk sebuah kemajuan kampung kelahiran ku ini,, namun aku tidak bisa berbuat banyak, karena aku tidak berdomisili di kampung untuk saat ini, namun aku tetap memliki tanggung jawab moral yang besar dan aku tidak pernah mengelakkan dan melewatkan berbagai issue yang berkembang . kadangkala bathin ku menangis melihat kejadian-kejadian yang menimpa kampung yang ku cintai ini. Untuk itu aku berharap kepada :
1. Pemkab sebagai aparatur dan penyelggara pembangunan serta pengambil kebijakan agar membuat program unggulan yang berbasiskan kerakyatan dan pembangunan tepat sasaran, demi kemakkumaran masyarakat.
2. Perusahaan besar harus tranfaransi serta akuntabilitas dalam pengembangan daerah sebagai BUMD dan mitra pemkab untuk berpartisifasi dalam pembangunan daerah serta mengutamakan putra daerah dalam rekrutmen tenaga kerja lokal
3. Wakil rakyat harus bekerja sebagai legislator, anggaran dan pengawasan untuk mendengarkan aspirasi rakyat demi sebuah kemajuan bersama, tapi bukan kepentingan partai, golonngan dan pihak-pihak tertentu apalagi memuaskan diri pribadi
4, Tokoh adat, agama, pemuda dan pelajar serta mahasiswa harus bersinergi dan memberikan kontribusi positif
5. Elemen masyarakat harus turut andil dan jeli dalam menangkap peluang dan peka terhadap perkembangan daerah, karena tidak saatnya lagi hari ini menganggakat issue agama dan sukuime, kita adalah masyarakat yang satu dan kita harus memiliki persepsi yang sama untuk sebuah kemajuan

Inilah fenomena dan sekelumit tentang aku dan kampung ku. Aku dan kita semuanya menginginkan perubahan yang berarti sehingga bisa menjadi kampung yang mandiri dan layak disandingkan dengan daerah lainnya. Muda-mudahan Rempakku jaya dan maju,, Amin Allahumma Amin.

Rempak, 12 September 2010
oleh ": Zamhir Arifin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar