Senin, 22 November 2010

NEGERI RAMADHAN


Ramadhan adalah penamaan bulan ke 9 di tahun hijriah. Ramadhan berarti sangat panas. makna ini akan sesuai bila dikaitkan dengan tradisi orang arab jahiliyah yang memanaskan senjata mereka diterik matahari pada bulan Ramadhan. Semua itu dilakukan mereka guna mempersiapkan diri untuk berperang pada bulan syawal jika diserang. Ada beberapa nama lain dari bulan Ramadhan, diantaranya Syahr al Quran ( bulan penurunan al Quran), Syahr an Najah ( bulan pelepasan dari azab neraka), Syahr at Tilawah ( bulan membaca al quran) Syahr ash Shabr ( bulan melatih diri bersabar), Syahr As Shiyam ( bulan melaksanakan puasa), Syahr ar Rahmah (bulan rahmat) dan Syahr al Id (bulan yang dirayakan hari berbuka dari padanya).

Menjelang berakhir bulan sya'ban, rasulullah saw selalu mengumpulkan seluruh pengikutnya guna memberikan pengarahan tentang Ramadhan dan amalan-amalan yang mesti dilakukan dalam bulan tersebut. Selain itu, rasulullah saw ketika hadirnya bulan Ramadhan selalu mengucapkan marhaban ya Ramadhan yang bermakna selamat datang bulan Ramadhan bulan yang mensucikan. Kali pertama pengucapan kalimat ini oleh rasulullah saw para sahabat terheran-heran mendengarnya, sehingga ada diantara mereka yang bertanya " Siapa yang mensucikn itu ya Rasulullah " ? beliau menjawab " yang mensucikan itu bulan Ramadhan . ia datang untuk mensucikan kita dari perbuatan dosa dan maksiat".

Sangat jelas, terang dan gamblang sekali bagi kita, bahwa begitu besarnya keutamaan bulan ramadhan bagi ummat manusia di muka bumi ini, tentunya ini bagi yang mengetahui, sebaliknya bagi yang tidak mengetahui dan tidak mau ambil tahu, maka bagi mereka tidak berdampak apa-apa. Kehadiran ramadhan hanya setahun sekali, makanya memang pantas kita berdoa dengan ucapan Allahumma ballighna ila fi Syahri Ramadhan. Dan orang-oarang yang kokoh imannya akan merasa sedih dan merasa hilang ketika berakhirnya bulan Ramadhan, bahkan bagi mereka adalah sebuah kecelakaan, ketika ramadhan berlalu.

Manifestasi dari hadirnya bulan Ramadhan adalah sebuah perubahan yang berkepanjangan setiap tahunnya bagi diri kita. Biar hanya satu bulan, tapi dapat mengubah secara totalis perilaku kita karena ibadah puasa, orang yang seperti inilah yang bisa hidup dinegeri ramadhan. Jika setiap individu meresapi ini dengan penuh kesadaran, lalu diwujudkan dalam setiap keluarga, selanjutnya akan menjadi masyarakat yang agamis, bermoral dan berkwalitas , maka akan bermuara pada sebuah negeri yang baldatun thoyyibah. Negeri dan bangsa inilah yang selalu kita dambakan, inilah negeri madani.

Sepertinya Ramadhan dengan ibadah puasa selalu tidak membekas dalam diri kita, hal ini dapat kita lihat dari perilaku kita sehari-hari, prilaku keluarga dan perilaku masyarakat, otomatis bangsa kitapun akan terjejas. Ramadahan berlalu, lalu kita kembali hidup dalam praktek semena-mena, semberawut, memperturutkan hawa nafsu ini jelas bukan cerminan bangsa kita yang mayoritas Islam dan bangsa yang beragama. Sekiranya Ramadhan membekas maka kesejukan, kenyamanan dan keharmonisan dalam tatanan berbangsa akan dirasakan.

ada fenomena ganjil dalam perilaku kehidupan masyarakat kita , ketika ramadhan datang, kita memebuat acara-acara lebih bersifat serimonial belaka, seolah-olah kita bergembira tapi ternyata tidak subtansial dan tidak esensi, sehingga ruh dari Ramadhan itu sendiri tidak kita makani. wajarlah sekiranya negeri ini amburadul mungkin kita tidak meresapi dari hadirnya bulan suci Ramadhan denagn ibadah puasa yang ada didalamnya.

Untuk itu mari kita rubah paradigma kita, berpikir secara cerdas, menggunakan logika sehat, bertindak secara propesionalitas. mari kita wujdkan bangsa /negeri yang bermarwah dimulai dari masyarakat dan keluarga serta diri kita.. mari Ramadhan tahun ini kita jadikan momentum penting sebagai bulan muhasabah, kesempatan untuk mengintropeksi diri. dan selalu berbuat untuk yang terbaik. Semoga allah SWT selalu memberikan kekuatan itu kepada kita........amin

Oleh : Zamhir Arifin
minggu 8 Agustus 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar