Dunia ini selalu dihuni oleh manusia – manusia yang berhati keras, keras bagaikan baja yang tak mudah untuk dirobohkan , dilentur dan dijinakkan. Manusia-manusia serakah bernafsu untuk memeperoleh segalanya. Manusia yang ambisus dan merebut dengan menghalalkan berbagai macam cara.
Ktika kita berbicara wajah tanpa dosa akan lebih baik istilah itu melekat dan identik dengan seorang anak kecil atau bayi yang baru dilahirkan dari rahim seorang ibu, wajah polos lugu dan belum bersentuhan dengan dunia sekitarnya dan yang pasti belum terkontaminasi.
Tapi yang aku luahkan ini adalah potret manusia dewasa yang telah dibebani hukum dan telah manpu menggunakan alur bawah sadar dari aqal dan pikirannya. Mungkin ada disekeliling kita, dan kita selalu beradaftasi langsung dengan mereka. Ironis memang ketika mereka melakukan kejahatan lalu mereka menafikan dan menganggap hal tersebut sesuatu yang biasa.
Wajah-wajah tanpa dosa yang ingin penulis utarakan adalah mereka yang melakukan berbagai kejahatan dan kenistaan. Seperti para koruptor. Aku memang lancanag dan latah membicarakan hal ini karena kita telah memandang dengan kasat mata perilaku mereka. Mereka sepertinya selalu mengangap bahwa perbuatannya hal yang lumrah, padahal mereka telah memepermalukan bangsa ini dan telah mengsengsarakan rakyat.
Ketika pemberitaan mereka sedang diexpose baik melalui media cetak maupun dengan media elektronik terserlah diwajah mereka ketenangan seolah-olah tidak ada yang sedang terjadi, bahkan sepertinya wajah-wajah itu bangga dengan apa yang sedamg mereka lakonkan. Dasar bebal dungu, dan sengal.
Mereka telah mengeruk keuntungan yang besar demi kelangsungan hajat hidupnya untuk sesaat. Mereka lupa bahwa sifat mereka adalah kezaliman yang tidak terampunkan. Jika seperti ini potret wajah-wajah penghuni negeri ini, maka tidak tertutup kemungkinan negeri ini akan terjajah kemabali oleh kejahatan korupsi. Karena korupsi sudah meraja lela membumi buana, dan persis kronis serta tidak lama lagi sepertinya negeri ini akan diamputasi
Perilaku-perilaku mereka telah menjalar keubun anak bangsa, dan akan merisaukan kita karena akan menular seperti penyakit memalukan,. Jika ini yang kita biarkan maka alamatlah karam negeri ini,, dan akan dipimpin oleh para pebejat-pebejat malang
Para penjahat-penjahat jalang. Nah, sekiranya akan ada diberlakukan hukuman mati maka sudah saatnya kita dukung bersama biar ada efeck jera. Tapi sayang wakil rakyat yang notabene mereka perancang undang-undang selalu bergelut dan sedang melakukan tarik ulur dan berselingkuh dengan retorika untuk menyelamatkan mereka. Karena jika seandainya mereka berani mengeluarkan undang-undang dimaksud ,mereka berpikir sama halnya menjerat leher sendiri. Hal ini disebabkan sebenarnya mereka berada dalam lingkaran itu. Jadi jika ada wacana itu, ya sepertinya hanya tinggal wacana, bak kata pepatah anjing menggonggong kafilah tetap berlau.
Aku dan kita semua memenag benci melihat wajah-wajah mereka, karena wajah mereka bukan wajah tanpa dosa, tapi wajah penuh dosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar