Senin, 22 November 2010

RETORICA BASA BASI


Kebiasaan kelunya lidah  sudah terbebaskan dari dera yang menjajah kata
berhambur kalimat dalam kiasan berucap bagai murai ,
bertutur berapi, bervariasi mengikuti irama dan intonasi.
berdalih, bersarah untuk meyakinkan,
meyakinkan aku dengan retorika hampamu.

Aku terbiasa dengan gaya bahasamu,
tak ubah penjaja nada dengan balutan melodi dusta
pendusta seperti qarun yang hidup dikebanyakan awam
pembohong dalam alunan sapa menjengkelkan
dalam tabur pesona mu yang kuyup dan redup

Jangan  bodohi aku, karena dunia kita telah tecerahkan
komunitas kita sudah tercedaskan,
bukan lagi dungu seperti yang engaku tahu
jadi percuma, jika engkau mengiyakan nalurimu
sesungguhnya nalurimu sudah salah mendikte  ku.

Kepastian , ketepatan, kepatutan dan kelayakan
itulah nyata dan untuk dibuktikan
bukan sebatas analisa  exprimen
bukan dalam konglusi berjerami
dalam percobaan janji-janji  sempit
Janji yang kerdil, sekerdil hatimu menangkap visimu.

Retorica hendak mengada
aku mafhum dengan teori dan komunikasimu
padahal engkau ternyata tidak mengerti tentang apa yang telah terucap
hanya…………….basa………..basi……….belaka.
basah tak berisi dan hampa……….




Tidak ada komentar:

Posting Komentar